Pada 25 Juli 2022 lalu, TransJakarta mengoperasikan kembali busway khusus wanita berwana pink. Sebelumnya, bus ini sudah beroperasi tetapi terkendala sebab adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan segala akivitas harus dilakukan di rumah dan dibatasi.
Bus ini hadir sebagai solusi mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual yang kerap terjadi pada wanita yang menggunakan transportasi umum. Bus “Pink” ini dinilai lebih aman bagi para wanita, sebab penumpangnya memang khusus wanita, tidak akan ada pria yang masuk.
Jadwal Tersusun Rapi
Bus ini memiliki jadwal yang tersusun rapi. Kamu tidak perlu khawatir ketinggalan bus, sebab kamu bisa menggunakan bus di jam-jam yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan catatan, bus “pink” ini beroperasi mulai pukul 05.00-22.00 WIB.
Tarif Terjangkau
Selain jadwal yang sudah tersusun rapi dan bisa kamu pilih menyesuaikan kebutuhan, bus “pink” ini juga memiliki harga yang terjangkau. Kamu cukup membayar sebesar Rp3.500 saja untuk naik dengan bus ini. Cukup murah, bukan? Kamu juga akan lebih aman.
Wanita Bisa Lebih Aman dan Nyaman Menggunakan Transportasi Umum
Maraknya kasus pelecehan seksual pada wanita di dalam transportasi umum, menyebabkan berbagai pihak mencari solusi untuk mengurangi kasus tersebut. Salah satunya pihak TransJakarta yang menghadirkan bus wanita ini.
Bus wanita TransJakarta tentu memiliki keamanan berlebih bagi penumpang wanita jika dibandingkan dengan bus TransJakarta yang biasa. Hal ini bertujuan untuk menjaga wanita agar lebih aman dalam transportasi umum.
Pengoperasian ini juga menjadi komitmen pemerintah DKI Jakarta dalam memberikan layana yang aman dan nyaman bagi wanita, khususnya mencegah kasus pelecehan seksual tersebut.
Rute Bus Wanita TransJakarta
Saat ini, bus wanita TransJakarta memiliki 8 armada bus dengan rute mulai dari Pasar Baru hingga Kalideres. Nantinya, pemerintah DKI Jakarta berencana untuk menambah armada secara bertahap menyesuaikan kebutuhan.
Petugas Bus Juga Wanita
Kelebihan lain dari bus ini adalah, petugasnya berasal dari wanita-wanita juga. Ini adalah upaya untuk mengurangi kasus pelecehan yang bisa terjadi oleh siapapun, bisa saja sopir, maupun petugas. Oleh karena itu, ditugaskanlah wanita yang akan menjadi sopir dan petugas dari bus “pink” ini.
Hal ini diungkapkan oleh wakil gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza, yang menyebutkan bahwa sopir maupun petugas pendamping bus adalah wanita. Menurutnya, ini merupakan langkah untuk mengurangi kasus pelecehan yang kerap terjadi pada penumpang wanita.
Tahukah kamu, kasus pelecehan yang terjadi di tahun 2022 bahkan meningkat hampir dua kali lipat dari jumlah kasus pelecehan di tahun 2020. Ini menjadi kekhawatiran semua pihak, dan tentu harus segera dicarikan solusi, agar seluruh masyarakat dapat aman dari kasus pelecehan seksual.
Kamu pernah menggunakan bus khusus wanita ini? Bagaimana pengalamanmu? Tulis di kolom komentar di bawah, ya!