Perayaan Halloween tentu menyisakan tumpukan sampah permen yang menggunung. Berat tumpukkan sampah tersebut diperkirakan mencapai 200 kg dalam satu malam. Masalah tersebut tentunya menjadi sebuah 'PR' tersendiri bagi pemerintah Amerika Serikat (AS). Sampah kemasan permen tersebut nyatanya sangat sulit didaur ulang.
Permasalahan tersebut sangat sulit diatasi. Ada yang bisa mengatasinya tidak benar-benar berhasil. Salah satu perusahaan di AS mencoba mengatasinya melalui metode daur ulang namun tetap saja hasilnya nihil. Perusahaan yang berusaha mengatasi masalah tersebut adalah Mars. Pembuat coklat Snickers dan M&M’s.
Mengatasi Sampah Permen
Dikutip dari Republika.co.id, Awal Oktober 2022, Mars mendistribusikan 17.400 kantong pengumpul sampah permen kepada konsumen AS melalui situs webnya dan di acara-acara komunitas. Kemudian, kantong tersebut bisa diisi dengan pembungkus permen merek apapun itu lalu, dikirm secara gratis ke pendaur ulang khusus di daerah lllinois.
Pendaur ulang tersebut adalah G2 Revolution yang membentuk paket lalu diubah menjadi pellet. Kemudian digunakan membuat kantong sampah untuk anjing. Program daur ulang tersebut terkesan sangat menjanjikan. Namun, sayangnya hanya bisa mengatasi sebagian kecilnya saja dari masalah tersebut.
Mengutip dari Republika co.id, profesor di sekolah pengemasan di Michigan State University, Muhammad Rabnawaz, menyampaikan pendapatnya soal sampah kemasan plastik akibat perayaan Halloween. Rabnawaz juga menambahkan bahwa, pembungkus plastik sangat ideal untuk permen karena murah dan ringan.
Mengenai Sampah Plastik Permen
Plastik permen sangat mudah dimodifikasi untuk fungsinya yang berbeda-beda, ada yang mempunyai lapisan sehingga permen yang dibungkus tidak menempel. Namun, sampah plastik permen ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan yang akan mendaur ulangnya. Terlebih sampah plastik permen banyak mengandung campuran seperti foil yang artinya harus dipisahkan.
Foil yang terlihat tipis sering sekali terlewat saat sedang melakukan penyortiran. Campuran tersebut harus dibersihkan agar hilang lemak sisa makanan yang lainnya. Walau sampah tersebut awalnya berwarna-warni nan indah ketika dicampur warnanya tetap tidak akan terlihat menarik. Saat perusahaan mencoba mendaur ulang sampah plastik permen yang awalnya berharga, hasilnya tidak akan bertambah dua kali lipat malah harganya akan semakin rendah.
Mengutip dari Republika.co.id, baru-baru ini, Mars bermitra dengan Danimer Scientific, sebuah perusahaan biotek, untuk mengembangkan kemasan yang dapat dibuat menjadi kompos, Hersehey pun telah menetapkan target semua kemasan agar mudah untuk di daur ulang dan dapat digunakan kembali menjadi kompos pada 2030.
Kemudian, Direktur eksekutif dari Massachusetts Public Interest Research Group, Janet Dominitz, juga berpendapat bahwa, daur ulang sampah saja tidak cukup untuk mengimbangi jumlah ribuan kemasan sampah tersebut.
Jadi, apakah kalian masih mau membuang sampah bungkus plastik permen, mengingat susahnya mendaur ulang sampah plastik permen ini? Yuk, tetap jaga lingkungan sekitar kita dari tumpukan sampah, dengan membuang sampah pada tempatnya!